Mari kita renungkan sejenak kedua hadits
Nabi Muhammad SAW berikut ini;
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ
عَلَيَّ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ
أَنْ يُغْفَرَ لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ
فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ (رواه الترمذي)
“ Dari Abi Hurairah
ra.berkata, Rasulullah SAW bersabda; “celaka seseorang pada saat namaku
di sebut di sisinya, namun dia tidak bershalawat kepadaku. Dan celakalah seseorang
yang telah memasuki bulan ramadhan serta bulan itu pun pergi meninggalkannya.
Akan tetapi dia belum juga mendapatkan ampunan. Dan celaka seseorang yang
semasa hidupnya sempat mendapati kedua orang tuanya. Namun begitu,
keduanya tidak mampu memasukkannya kedalam Syurga.( tidak berbakti kepada
kedua orang tuanya yang akan menyebabkannya masuk Syurga. Pen.) (HR.
at-Turmudzi)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا
الْجُوعُ وَكَمْ مِنْ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ
(رواه أحمد)
“ Dari Abi Hurairah ra. berkata,
Rasulullah SAW bersabda; “berapa banyak orang yang berpuasa, mereka tidak
mendapatkan sesuatu apapun dari puasanya, melainkan hanya lapar semata. Dan
berapa banyak orang yang beribadah di malam hari, mereka tidak mendapatakan
apapun dari ibadah yang di lakukannya melankan hanya sekedar terjaga malam”
(HR. Imam Ahmad)
Salah satu point penting dari kedua
hadits ini adalah penegasan Rasulullah SAW tentang adanya ‘kegagalan’ dan
kerugian besar yang dialami seseorang di dalam menjalani bulan suci ramadhan.
Bulan penuh berkah, maghfirah dan ampunan. Bulan yang seharusnya di
gunakan sebaik-baikya oleh setiap insan yang mengaku beriman.
Lalu mengapa dia gagal dan merugi?
Ada banyak kemungkinan jawaban. Dapat karena kurang persiapan,
bekal pengetahuan agama yang minim terutama yang berkaitan dengan masalah
puasa. Atau bahkan memang karena tidak ada greget di
hatinya untuk bertaqarrub kepada Allah di bulan ramadhan ini.
Bagi kita, sebagai al-faqir, hamba
yang senantiasa mengharapkan kucuran rahmat dan keberkahan bulan ramadhan,
kiranya perlu menyiapkan strategi dan kiat-kiat khusus untuk menyambut
kedatangannya. Ini penting agar kita kelak termasuk orang-orang
yang sukses menggunakan kesempatan berharga di bulan suci ramadhan ini
dengan sebaik-baiknya.
Adapun di antara kiat-kiat tersebut
adalah sebagai berikut;
Pertama, sambutlah kedatangan bulan ramadhan ini
dengan penuh suka cita,bergembira dan bersyukur. Jangan sekali-kali kita
sambut ramadhan dengan kesedihan, kelesuan apalagi merasa terbebani,
Karena apapun perasaanhati dan kondisi pikiran seseorang akan sangat
mempengaruhi tindakan dan prilaku selanjutnya
Kedua, kenali dan kuasai dengan baik ajaran
Islam tentang puasa serta amal ibadah lain di bulan ramadhan. Adapun diantara
yang mesti kita pahami adalah tentang syarat dan rukun puasa,
pembatal-pembatal puasa, kesunahan dan kemakruhannya, faktor-faktor yang
meringankan seseorang tidak berpuasa serta konsekwensinya, tuntunan salat
tarawih, tata cara tadarrus, zakat fitrah dan lain sebagainya.
Saat ini, mempelajari materi-materi
semacam ini, hemat penulis tidaklah terlalu sulit, bahkan boleh di bilang
sangat mudah .
Dengan demikian, bergantung kemauan dan
ketulusan hati kita. Bersedia ngga’ diri kita untuk belajar dan berusaha
mencapai kesempurnaan ramadhan. Minimal ada perubahan kearah yang lebih baik,
lebih bermutu di banding tahun sebelumnya.
Ketiga, lakukan planning atau
perencaan yang tepat, efesien dan efektif untuk kegiatan-kegiatan ibadah
yang akan kita laksanakan selama ramadhan. Buatlah jadwal dan aturlah
sedemikian rupa kegiatan rutin kita. Misalnya jam berapa saya harus mengaji dan
tadarrus al-Qur’an, jam sekian baca buku agama, kumpul dan buka bersama
keluarga, tarawih di mesjid atau mushalla ini, salat berjamah dll. Semua
menu kegiatan harus terjadwal dngan rapi dan hendaknya secara istiqomah di jaga
dan laksanakan.
Keempat, kurangi aktifitas –aktifitas yang masih
memungkinkan untuk di kurangi bahkan kalau perlu di istirahatkan untuk
sementara ramadhan. Hindari sedapat mungkin pekerjaan berat yang banyak
menguras tenaga terutama di siang hari. Pekerjaan tersebut jelas akan
berpengaruh pada kondisi fisik saat beribadah Tarawih dan lainnya. Orang tua
dulu sering mengajarkan petuah pada anaknya saat ramadhan tiba;
“ Nak, Ramadhan itu
bulan ibadah, bulan taqarrub kepada Allah. Nikmati hasil usahamu selama 11
bulan kemaren sebagai bekal ibadah dibulan suci ini. Jangan sampai setahun penuh,
usiamu dihabiskan untuk urusan duniamu, minimal satu bulan ini kamu
fokuskan untuk beramal”
Kelima, Jaga kondisi tubuh selama
berpuasa dengan cara mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dan
bervitamin yang di butuhkan tubuh agar tubuh senantiasa fit dan stabil.
Khususnya, di saat-saat berbuka dan sahur.
Keenam, buatlah jangkar pertahanan puasa
dengan menjaga lingkungan pergaulan, khususnya yang dapat merusak nilai pahala
ibadah puasa kita. hindari senang bergerombol atau duduk-duduk di pinggir jalan
atau ngerumpi yang tak jelas. Diriwayatkan oleh Anas ra,
Rasulullah SAW bersabda;
“Ada lima perkara yang dapat merusak
(pahala) puasa, yaitu: berdusta,menggunjing keburukan orang ,mengadu domda,
sumpah palsu dan memandang dengan di sertai syahwat”
Semoga bermanfaat,khususnya pribadi penulis. Selamat menjalankan ibadah puasa 1439 H semoga tunai sebulan penuh. Amin ya Rabbal ‘Alamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar